Analisis Jurnal Filsafat Dakwah

Judul Jurnal:
FILSAFAT ISLAM,ANTARA DUPLIKASI DAN KREASI Volume XIV Nomer 1 Juni 2010

Analisis Jurnal:
Banyak orientalis yang menafikan kemampuan umat islam untuk berfilsafat,mereka berpendapat bahwa filsafat islam sejatinya adalah filsafat yunani.
jauh sebelum itu sejarah yunani selelu percaya kepada aktivitas para dewa,namun kepercayaan ini ditentang oleh pemikir filsafat yang berpendapat bahwa kejadian alam itu berasal dari alam itu sendiri
Dan Islam melahirkan karya karya  lewat penerjemahan Filsafat yunani ke dalam bahasa Arab, adalah al kindi yang diyakini  sebagai filosof pertama islam yang berkebangsaan arab yang melalui pemikiran akal rasionya mampu mengetuk hati  umat supaya menerima kebenaran  dari manapun sumbernya,itulah filsafat yang menganalisis dengan berbagai sudut pandang yang berbeda beda melalui kebenaran realistis.
Al-Kindi telah membuka pintu bagi penafsiran filosofi terhadap Al-Qur'an,sehingga menghasilkan antara wahyu,akal dan antara filsafat dan agama. pemaduan antara filsafat dan agama didasarkan pada 3 alasan: pertama, ilmu agama merupakn bagian dari filsafat kedua , wahyu yang di turunkan kepada nabi dan kebenaran filsafat  saling bersesuaian ketiga, menuntut ilmu, secara logika diperintahkan dalam agama.
Dengan adanya sekilas pemaparan yang saya buat jelas bahwa filsafat islam bukanlah duplikasian terhadap filsafat yang telah mapan sebelumnya,melainkan  sebuah kreasi hasil karya yang patut dibanggakan dengan adanya kreativitas dan objek kajian baru semacam  aliran kalam,tasawwuf dan ushulul fiqh.

Kelebihan Jurnal:
cukup bagus dan menarik karena memiliki konten yang komplit berkaitan tentang sejarah filsfat islam,selain itu penulis juga tak lupa mencamtumkan tokoh tokoh besar yang menjadi rujukan lahirnya filsafat islam,dan menggunakan bahasa yang baku menurut kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kekurangan Jurnal:
Ada beberapa tulisan yang bahasanya sulit dimengerti karena bahasa yang di pakai terlalu tinggi

Saran:
alangkah baiknya dalam menulis tidak mencantumkan bahasa yang sulit dimengerti agar dapat dipahami pembaca dikalangan umum.